This nice Blogger theme is compatible with various major web browsers. You can put a little personal info or a welcome message of your blog here. Go to "Edit HTML" tab to change this text.
RSS

Kamis, 31 Desember 2009

KLASIFIKASI TUMBUHAN


pada dunia tumbuhan menjadi di kelompokan menjadi beberapa kelas
yaitu sebagai berikut:

1. ALGA/GANGGANG

Dibagi dalam beberapa kelas:

a. Chlorophyta: Ganggang Hijau
b. Chrysophyta: Ganggang Keemasan
c. Phaeophyta: Ganggang Pirang/Coklat
d. Rhodophyta: Ganggang Merah.


2. BRYOPHYTA: LUMUT
bryophyta meliputi golongan lumut-lumutan


3. PTERIDOPHYTA: PAKU-PAKUAN


Dibagi menjadi beberapa kelas:

a. Kelas Psilophytinae
b. Kelas Equisetinae
c. Kelas Lycopodinae
d. Kelas Filicinae


4. SPERMATOPHYTA ATAU TUMBUHAN BERBIJI

Divisi spermatophyta meliputi golongan tumbuhan berbiji baik tumbuhan berbiji keping satu (monokotil) maupun dua (dikotil) dan Gymnospermae (biji terbuka) ataupun Angiospermae (biji tertutup)

BAGAIMANA MEMBEDAKAN HEWAN YANG BERTELUR DAN BERANAK


PDF Print E-mail


chicago-wallpaper10KAMU sudah tahu tentang telur kan?. Hewan yang tergolong Unggas semuanya adalah berkembang biak dengan “bertelur”. Apakah mamalia juga mengerami telurnya? Nah, apakah kamu bisa menyebutkan hewan apa saja yang bertelur? Tahukah kamu ciri-ciri hewan yang bertelur, dan juga yang melahirkan anaknya? Semua mahluk hidup yang tergolong “hewan kelas tinggi”(termasuk juga manusia) berkembang biak dengan cara bertelur. Namun selanjutnya telur itu ada yang “tinggal” di dalam tubuh induknya hingga “berkembang” menjadi mahluk hidup baru (disebut juga vivipar), ada juga yang “tumbuh” di luar tubuh induknya (disebut juga ovipar).
Jika kamu mengamati klasifikasi hewan, maka ada beberapa hewan yang bersemakin “tinggi” kelas hewan berdasarkan klasifikasi yang ada, maka mereka berkembang biak dengan “melahirkan” anaknya, artinya telur yang telah “dibuahi” kemudian akan “berproses” di dalam tubuh induknya.
Ada yang memberikan ciri-ciri bahwa hewan yang tidak memiliki daun telinga biasanya berkembang biak dengan “bertelur”, juga yang menyebutkan ciri-ciri hewan yang “melahirkan” anaknya adalah yang memiliki kelenjar susu di tubuh induknya.
Adapun jenis hewan yang bertelur diantaranya adalah unggas, reptil, serangga, ikan. Sementara hewan menyusui (mamalia), melahirkan anaknya.
Namun jangan keliru, ikan paus dan lumba-lumba yang tidak memiliki daun telinga tidaklah bertelur, karena ikan paus termasuk jenis mamalia yang melahirkan dan menyusui anaknya. Atau beberapa jenis ular yang “melahirkan” anaknya, sebenarnya yang terjadi adalah ular tersebut “bertelur” namun telur itu “dierami” di dalam tubuh ular hingga menetas, sehingga seolah ular itu “melahirkan” anaknya.
Atau juga beberapa jenis ikan platy, ikan gupy, dan ikan ekor pedang yang walaupun bertelur tapi dikelompokkan sebagai ikan yang nelahirkan anaknya.
chicago-wallpaper10 Satu lagi, jika hewan yang memiliki kelenjar susu biasanya melahirkan anak, maka ada hewan yang punya kelenjar susu, tetapi bertelur. Hewan itu adalah PLATYPHUS.
Bagaimana? Apakah kamu sudah memahami hewan apa saja yang bertelur dan melahirkan anaknya? Ayo coba diskusikan dengan teman dan juga guru kamu ya? ***
(dari berbagai sumber)

SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, sel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik.
Eukariotik & Prokariotik

Sel prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler, walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu membentuk koloni. Misalnya pada cyanobacteria.
Sel prokariotik dibedakan menjadi dua domain yaitu: bakteri dan archaea. Archaea adalah mikroorganisme yang menyerupai bakteri. Archaea dapat ditemui di berbagai habitat, bahkan habitat yang ekstrem.
Contoh sel prokariotik adalah: bakteri dan cyanobacteria.

Sel eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus selaput.
Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi.

Prokaryote dan Eukaryote. oleh Fiona.
Karena perbedaan antara sel eukariotik dan prokariotik inilah, Carl Woese pada tahun 1990 mengusulkan klasifikasi biologi Sistem Tiga Domain. Sistem ini mengelompokkan makhluk hidup ke dalam tiga domain yaitu Bakteria, Eukarya, dan Archaea

Pohon filogenetik sistem tiga domain (dari wikipedia Inggris). Public domain.


Kamis, 17 Desember 2009

Media Pembelajaran Sekolah Dasar

www.duniabelajar.com

Silahkan mencoba membuka web site diatas...anda akan menemukan banyak model pembelajaran dalam bentuk macromedia flash...hepi trying...!!!

Selasa, 15 Desember 2009

Ruang Lingkup Materi Pengajaran IPS di SD

Pengorganisasian materi IPS yang banyak digunakan dalam kurikulum sekolah sekarang ini, adalah pendekatan lingkungan yang semakin meluas atau expanding environments approach seperti dikatakan Sunal tahun 1990. Walaupun pendekatan tersebut banyak mendapatkan kritik dan berbagai pihak, seperti pendekatan ini tidak memberikan pengajaran kepada anak sejak dini tentang kepedulian, pendekatan ini lebih berorientasi kepada tingkat usia atau kelas bahkan Schneider, menyebutnya sebagai penyusunan tradisional merupakan cara yang kurang ilmiah atau lack of scholary subtance. Namun kenyataannya pengorganisasian bahan pengajaran melalui pendekatan lingkungan meluas, sampai saat ini yang banyak digunakan dalam pengajaran IPS dibandingkan dengan cara yang lainnya, seperti proyek sosial Minesota yang dikembangkan oleh Capron dan proyek modul peran sosial yang dikembangkan oleh Superka dan Hawke.

Pengorganisasian bahan dengan menggunakan pendekatan lingkungan yang semakin meluas sebetulnya pertama kali diusulkan oleh Hanna pada tahun 1955. Dalam usulannya itu, Hanna menggabungkan pendekatan lingkungan meluas tersebut dengan tema-tema pokok yang dinamakannya sebagai kegiatan¬kegiatan dasar manusia dalam masyarakat.
Di Indonesia pengorganisasian materi IPS pada tingkat Sekolah Dasar sejak kurikulum tahun, 1968, 1975 dan 1994 pada umumnya menganut pendekatan Iingkungan masyarakat yang semakin meluas. Dalam kurikulum tahun 1968 sebutan pengajaran IPS belum dikenal. Yang dijelaskan disitu adalah Pendidikan Kewarganegaraan meliputi sejarah Indonesia, ilmu bumi, dan kewarganegaraan. Mata pelajaran ini, di dalam kurikulum termasuk segi pendidikan kelompok pembinaan kiwa pancasila. Segi pendidikan ini merupakan jalinan (korelasi) segi pendidikan ilmu bumi, sejarah dan pengetahuan kewarganegaraan.

Bahan untuk kelas satu pesan-pesan IPS disalurkan melalui pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, yaitu tentang kehidupan di rumah dan sekitarnya yang menyangkut hubungan sosial termasuk kekeluargaan, sopan santun, kegotongroyongan, tanggung jawab, serta tata tertib di jalan, sekolah dan sekitarnya, hari Id, natal, hari proklamasi dan sebangsanya. Demikian halnya di kelas dua, mengenai kehidupan desa, kota, tertib lalulintas, arah, waktu sehari, ceritera rakyat dan ceritera pahlawan.
Kelas tiga mempelajari kedelapan penjuru angin, kecamatan, pemerintahan, dan tokoh daerah. Kelas empat sudah mempelajari seluruh tanah air, termasuk provinsi-provinsi, tokoh-tokoh proklamasi, transportasi dan pemerintah daerah. Kelas lima tentang tanah air diteruskan negara tetangga sudah dipelajari secara sistimatik.

Yang lainnya ialah sejarah pergerakan nasional dan pancasila. Kelas enam sudah lebih luas walaupun tanah air tetap dikaji. Pengenalan negara tetangga diteruskan. Bahan belajar lain ialah tentang migrasi, pembangunan nasional, asal usul bangsa, perjuangan mempertahankan dan memelihara tanah air, pahlawan, PBB, dan dunia.

Pendekatan meluas ini tampak pula pada buku pedoman umum Ilmu Pengetahuan Sosial (Depdikbud, 1973 ) yang terbit sebelum kurikulum 1975 lahir. Di kelas satu disajikan tentang rumah, sekolah, lingkungan sekitar rumah RT, RW, terus menyempit. Sebaliknya bahan tentang tanah air Indonesia mulai disajikan. Demikian pula tentang dunia intemasional sudah mulai diperkenalkan sejak kelas dua. Bahan belajar tentang dunia internasional mencapai keluasaan tertinggi diberikan di kelas VI.
Pada kurikulum sekolah dasar tahun 1994, ruang lingkup pengetahuan sosial mencakup : keluarga, masyarakat, uang, tabungan, pajak, ekonomi setempat, wilayah provinsi, wilayah kepulauan, pemerintah daerah, negara Republik Indonesia, dan pengenalan kawasan dunia. Sedangkan pengajaran sejarah meliputi : sejarah lokal, kerajaan-kerajaan di Indonesia, tokoh dan peristiwa, bangunan bersejarah, Indonesia pada zaman penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda, dan pendudukan Jepang, serta beberap peristiwa penting pada masa kemerdekaan.

Di samping dua pendekatan tersebut di atas, terdapat pula pendekatan yang berhubungan dengan tingkat keterpaduan materi program IPS, pada tingkat sekolah dasar dilakukan secara terpadu (integrated) di mana konsep-konsep dari berbagai disipiln ilmu sosial dipadukan untuk mengkaji memahami suatu pokok permasalahan/topik.

Melalui ruang lingkup dari kecil hingga meluas, merupakan materi yang harus diajarkan pada tingkat sekolah dasar, dan tentunya pada tingkat seterusnya materi pelajaran lebih di perluas. Pada akhirnya seorang siswa akan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang bermula pada lingkungannya sendiri hingga lingkungan dunia. Semoga.***